Kamis, 19 November 2009

MANAJEMEN MODAL KERJA PERUSAHAAN

Modal kerja bersih (Net Working Capital / NWC) yaitu selisih antara asset lancar dan kewajiban lancar yang mana asset tersebut diharapkan bisa dikonversi menjadi kas dalam waktu satu tahun atau kurang. Pada tahun 2004 hingga tahun 2007 perusahaan memiliki current asset yang lebih kecil dibandingkan current liability nya, maka perusahaan dapat dikatakan sebagian modal kerjanya berasal dari current liabilities. Sedangkan pada tahun 2008 perusahaan mulai lebih memperbesar current asset nya dibandingkan current liabilities nya. Modal kerja yang sebagian besar diperoleh dari current liability ini sangat berisiko. Pada tahun 2004, modal kerja perusahaan sebesar (Rp 61.202.200.814,-). Pada tahun ini risiko menggunakan current liability yang lebih besar dari current asset tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan tahun 2005 dan 2006 di mana modal kerjanya masing-masing sebesar (Rp 144.869.982.549,-) dan (Rp 172.737.138.414,-). Kemudian pada tahun 2007 dan 2008, perusahaan mulai memperbesar current asset nya sehingga modal kerjanya masing-masing sebesar (Rp 38.775.360.324,-) dan Rp 127.402.630.292,-. Kondisi ini lebih baik dan sangat mengurangi risiko daripada perusahaan memenuhi modal kerjanya dengan current liability yang sangat besar dibandingkan current asset nya. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan mampu menutupi hutang lancar perusahaan. Aktiva lancar yang mampu menutupi hutang lancar perusahaan mengakibatkan risiko ketidakmampuan perusahaan membayar tagihan tepat waktu (rasio likuiditas) menjadi lebih rendah.
CCC (Cash Convertion Cycle) dari suatu perusahaan merupakan jangka waktu yang diperlukan sejak perusahaan mengeluarkan uang kas untuk membeli bahan-bahan mentah sampai dengan pengumpulan hasil penjualan barang jadi yang dibuat dengan bahan mentah tersebut. CCC dapat dihitung dari periode penerimaan piutang ditambah dengan periode konversi persediaan dan dikurangi dengan periode penanggguhan hutang. Semakin singkat siklus konversi kas maka hal ini akan memperlancar kegiatan operasi perusahaan. Oleh karena itu, CCC terbaik pada perusahaan ini adalah pada tahun 2007, yaitu selama 43 hari. Kemudian CCC terburuk adalah pada tahun 2008 dengan CCC sebesar 942 hari. Akan tetapi, CCC pada tahun 2008 sangat buruk dapat disebabkan karena perusahaan membuat laporan keuangan pada tahun 2008 berakhir pada tanggal 31 Maret. Tujuan perusahaan adalah mempersingkat siklus konversi kas secepat mungkin tanpa mengganggu operasi. Semakin tinggi CCC maka akan semakin tinggi biaya pendanaan eksternal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar