Sabtu, 31 Oktober 2009

PROFIL SUNSON TEXTILE MANUFACTURE Tbk

NILAI TERTINGGI DAN TERENDAH, RERATA, DAN STANDAR DEVIASI DARI DATA YANG DIKUMPULKAN

GRAFIK PERGERAKAN HARGA SAHAM

ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN GRAFIK

Pada perusahaan Sunson Textile Manufacture, saham yang diperdagangkan dapat dikatakan tidak aktif lagi. Dikatakan demikian karena volume saham yang diperdagangkan setiap bulan sebagian besar bernominal nol (0). Dapat juga dilihat dalam grafik high-low-closing price yang memiliki kesamaan dan hal ini berarti perusahaan sudah tidak aktif lagi dalam memperjual-belikan sahamnya karena pembeli pun pasti tidak akan mau membeli saham yang sudah tidak terlalu aktif lagi dan tidak menguntungkan. Kepasifan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah penjualan perusahaan Sunson Textile diprediksi turun pada tahun 2009 sebesar 12,47% menjadi Rp 480,3 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 540,2 miliar. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh peningkatan harga bahan baku, produk China yang mendapat subsidi dari pemerintahnya sebesar 15%, dan adanya fluktuasi mata uang. Berdasarkan grafik yang telah dibuat, pada tanggal 27 Maret 2008 dan 18 April 2008, perusahaan memiliki volume tertinggi yang berarti banyaknya transaksi jual-beli pada tanggal tersebut yang diperdagangkan mengalami peningkatan karena pada tanggal-tanggal sebelumnya, perusahaan ini sebagian besar tidak melakukan transaksi jual-beli saham lagi, sehingga volumenya nol (0).
Kemudian dapat dilihat juga bahwa nilai tertinggi terdapat pada tanggal 3 Januari 2008 sampai dengan 26 Maret 2008. Hal ini berarti kondisi perusahaan saat itu masih cukup stabil dan belum mengalami penurunan harga, namun harga saham perusahaan ini tidak cukup menarik pembeli untuk membeli saham perusahaan ini. Hal ini dapat disebabkan karena pembeli melihat bahwa saham perusahaan ini sudah tidak bergerak dengan baik, sehingga terlalu berisiko jika membeli saham seperti ini.
Lalu pada grafik, dapat dilihat juga bahwa grafik mengalami penurunan yang cukup signifikan, sehingga dapat dikatakan bahwa saham pada perusahaan ini termasuk saham yang mengerikan karena tidak stabil.

ANALISIS HASIL PERHITUNGAN NILAI TERTINGGI, RERATA, DAN STANDAR DEVIASI

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, perusahaan Sunson Textile memiliki nilai tertinggi sebesar Rp 390,-. Hal ini berarti harga saham tertinggi pada perusahaan ini yang dijual ke public adalah sebesar Rp 390,- / lembar saham. Namun, pada harga tersebut pembeli hanya berminat membeli 1 (satu) lembar saham saja. Hal ini dapat disebabkan oleh kepercayaan pembeli saham pada perusahaan ini yang sudah minim sekali dan para pembeli saham tidak ingin mengambil risiko yang sangat tinggi. Demikian juga nilai tertinggi pada kolom low dan close memiliki nilai sebesar Rp 390,-. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa harga saham tidak mengalami pergerakan high-low-close, maka disebut saham yang sudah pasif.
Jika dilihat dari nilai terendah pada kolom high-low-close, harga saham perusahaan ini memiliki nilai yang sama, yaitu sebesar Rp 245,-. Penurunan harga ini sangat signifikan dan menunjukkan adanya kerugian yang dialami oleh perusahaan. Kerugian ini dapat disebabkan oleh banyaknya textile China yang masuk ke Indonesia dan memliliki harga yang lebih murah. Kemudian volume pembelian terendah adalah 0 (nol), ini berarti saham perusahaan ini tidak laku dijual. Saham perusahaan ini menjadi tidak laku dijual dapat disebabkan melemahnya kondisi perusahaan.
Berdasarkan perhitungan rerata pada high-low-close, didapatkan nilai sebesar Rp 272,869 pada perhitungan rerata high dan close, namun pada perhitungan low reratanya adalah Rp 272,8571. Hal ini berarti berdasarkan perhitungan, rerata harga saham perusahaan ini dapat dikatakan sama pada high-low-close. Kemudian jika dihubungkan pada volume reratanya, pada harga kisaran tersebut, dalam satu hari yang membeli saham perusahaan ini sebesar 8 orang. Hal ini menunjukkan minat pembeli sangat kecil terhadap perusahaan textile ini. Mereka dapat dikatakan sudah tidak memandang perusahaan ini sebagai perusahaan yang dapat memberi keuntungan yang besar.
Selanjutnya, jika dilihat dari perhitungan standar deviasi yang telah dilakukan, hasil perhitungan standar deviasi pada high dan close sama persis, yaitu sebesar 44,99583. Sedangkan pada low nya \sebesar 272,8571, hal ini berarti hanya terdapat selisih sangat kecil dengan high dan close nya. Kemudian pada volume, standar deviasinya sebesar 88,10431. Standar deviasi menunjukkan seberapa jauh kemungkinan nilai yang diperoleh menyimpang dari nilai yang diharapkan (expected value). Semakin besar nilai standar deviasi, semakin besar kemungkinan nilai riil menyimpang dari yang diharapkan, yang berarti semakin tinggi risikonya. Oleh karena standar deviasi pada perhitungan harga saham perusahaan ini semakin besar, maka dapat dikatakan risiko dalam membeli saham ini sangat besar.

KESIMPULAN ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM

Jadi kesimpulan dari hasil analisis pergerakan harga saham di atas adalah harga saham pada perusahaan Sunson Textile tidak aktif dan tidak terlalu menarik untuk diperdagangkan karena risiko yang cukup besar jika membeli saham perusahaan ini. Kemudian para pembeli pun sudah mulai tidak percaya dengan perusahaan ini, sehingga volume dari saham yang mereka beli pun relatif kecil bahkan nol (0). Harga saham pada perusahaan ini semakin menurun. Hal ini disebabkan perusahaan ini kalah bersaing dengan textile dari China yang mendapat subsidi dari pemerintahnya, sehingga harga produknya dijual dengan harga yang sangat murah. Saham perusahaan ini termasuk kategori saham yang mengerikan dengan adanya penurunan grafik sedemikian rupa. Dapat dilihat juga bahwa walaupun harga saham telah diturunkan, namun volume yang membeli saham ini pun tetap saja tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Saat harga saham menurun ada beberapa orang yang membeli saham ini, hingga harga saham mengalami sedikit peningkatan. Namun, setelah para pembeli mulai membeli saham Sunson, tiba-tiba harga sahamnya turun lagi, sehingga tidak ada lagi pembeli yang mau membeli saham perusahaan ini.
Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, kebangkrutan akan dialami oleh perusahaan ini. Solusi dalam memecahkan masalah persaingan dagang dalam perusahaan ini secepatnya harus dapat diatasi. Jika sistem manajemen nya tidak diubah, maka perusahaan ini tidak akan dipercaya dan bangkit kembali dari keterpurukan.

REFERENSI

Indonesia Capital Market Directory Universitas Atma Jaya Yogyakarta
http://belajarmanagement.wordpress.com/2009/08/12/teori-portofolio/
http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2009/09/07/152435/penjualan-sunson-textile-diprediksi-turun-1247/